Sgainfo.com – Harga tiket penerbangan domestik belum juga turun. Ketua Umum Association of The Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita), Nunung Rusmiati, menilai pariwisata di rugikan.
Keluhan soal harga tiket penerbangan domestik mahal itu sudah berlangsung cukup lama. Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang di bentuk pada kabinet Presiden Joko Widodo bahkan dilanjutkan oleh kabinet merah putih bentukan Presiden Prabowo Subianto, kendati ada perubahan personel di dalam tim tersebut. Prabowo meminta persoalan tiket penerbangan domestik mahal itu tertangani sebelum libur Natal dan tahun baru.
Nunung mengatakan bahwa mahalnya tiket pesawat domestik dapat menyebabkan rendahnya kunjungan wisatawan, baik mancanegara atau lokal.
“Perbedaan harga tiket pesawat pada rute internasional dan wisata domestik tentunya semakin menyulitkan Indonesia dalam menarik wisatawan,” kata Nunung.
BERITA LAINNYA = Man of the Match Portugal vs Polandia: Cristiano Ronaldo
“Harga tiket pesawat yang tinggi berpotensi merugikan ekonomi domestik juga signifikan,” dia menambahkan.
Nunung mengatakan tiket harga pesawat domestik mahal itu disebabkan biaya operasional pesawat yang tinggi meliputi bahan bakar, pemeliharaan pesawat, gaji pegawai, dan lain sebagainya.
Selain itu, belakangan juga ramai perbincangan bahwa avtur atau bahan bakar pesawat melahap 40 hingga 50 persen biaya operasional maskapai penerbangan. Nah, kenaikan harga avtur global ini menyebabkan kenaikan harga tiket pesawat.
Nunung berharap pemerintah segera menurunkan pajak avtur dan memberikan subsidi bahan bakar atau pengurangan pajak bagi maskapai.
“Saya ingin sekali masalah yang sudah lama ini terselesaikan. Tolonglah negara bantu berikan subsidi jadi permasalahan ini adalah avtur. Pemerintah tolong kita kolaborasi realisasikan, karena ini sudah bertahun-tahun agar avtur itu murah,” kata Nunung.
Wanita itu berpendapat kebijakan subsidi avtur dan pengurangan pajak ini telah dil akukan di beberapa negara lain, seperti Singapura, yang memberikan subsidi bahan bakar avtur untuk rute domestik mereka demi menekan kenaikan harga tiket.
“Saya juga beberapa waktu telah diskusi dengan Singapura dan mereka memberikan subsidi X tapi kita akan mendapatkan XXX. Jadi kita rugi sebentar tidak apa-apa. Kayak orang jualan konsepnya. Jadi kita menanamkan sesuatu tapi akan memetik manfaatnya yang banyak,” kata dia.