Pengalaman Kuliner di Testaccio
Sgainfo.com – Testaccio: Surga Kuliner. Pada suatu Sabtu malam musim gugur, saya mengajak dua teman ke Testaccio. Kami menghadiri pesta malam di Mercato di Testaccio. Pasar ini buka hingga larut malam, menyajikan hidangan klasik Roma seperti cacio e pepe, carbonara, dan supplì. Para pengunjung dapat menikmati makanan ini dengan anggur, bir, dan musik.
Meskipun tidak biasa dikunjungi wisatawan, kedua teman saya sangat menyukai pengalaman tersebut. Mereka bahkan membandingkannya dengan tempat wisata populer di dekat Colosseum. “Siapa butuh makanan perangkap turis jika ada ini?” ujar Boba sambil menikmati porchetta.
Sejarah Testaccio yang Berlapis-Lapis
Testaccio memiliki sejarah yang unik. Dulu, wilayah ini adalah pelabuhan utama Roma kuno, di kenal sebagai Emporium. Barang seperti minyak zaitun, anggur, dan ikan tiba di sini dari berbagai penjuru Mediterania.
Di bawah Pasar Testaccio, terdapat situs arkeologi berupa “amphora graveyard” dari abad ke-1 hingga ke-3 M. Tempat ini adalah kuburan guci tanah liat yang dulunya di gunakan untuk menyimpan bahan makanan. Guci yang pecah membentuk bukit pecahan keramik setinggi 35 meter, yang kini dikenal sebagai Monte Testaccio atau “Bukit Pecahan.”
Kehidupan Modern di Testaccio
Setelah Roma kuno runtuh, Testaccio berubah menjadi lahan pertanian. Caves di dasar Monte Testaccio di gunakan sebagai tempat penyimpanan anggur. Saat ini, gua-gua ini menjadi rumah bagi restoran yang menyajikan pengalaman makan bersejarah.
Restoran Checchino dal 1887 adalah salah satu ikon kuliner di Testaccio. Di dirikan pada akhir abad ke-19, restoran ini terkenal dengan masakan cucina povera seperti coda alla vaccinara (semur buntut sapi). Masakan ini berasal dari bahan-bahan sederhana namun memiliki rasa yang kaya.
Warisan Kuliner yang Hidup
Checchino bukan satu-satunya restoran yang mempertahankan tradisi kuliner ini. Restoran lain seperti Da Oio, Felice, dan Pecorino juga menawarkan hidangan seperti trippa alla romana dan rigatoni con la pajata. Makanan ini menjadi simbol masakan tradisional Roma.
Testaccio juga menjadi pusat seni dan budaya modern. Bekas rumah jagal kini di ubah menjadi Città dell’Altra Economia, pusat budaya yang fokus pada keberlanjutan. Tempat ini juga menyelenggarakan festival makanan seperti Magna Roma Festival yang merayakan warisan kuliner kota.
Daya Tarik Testaccio yang Terjaga
Meskipun popularitasnya meningkat, Testaccio masih menjaga keseimbangan antara penduduk lama dan pendatang baru. Marina Minucci, penduduk Testaccio, terlibat dalam komunitas yang mendukung pertanian lokal. Bersama kelompoknya, dia membeli bahan makanan langsung dari petani.
Minucci merasa bahwa pesona Testaccio terletak pada komunitasnya. Pertemuan kelompok ini sering di akhiri dengan makan bersama di restoran lokal. Mereka menikmati hidangan tradisional sambil merayakan kebersamaan.
Kesimpulan
Testaccio adalah kawasan yang menghadirkan pengalaman kuliner otentik di Roma. Dengan sejarahnya yang kaya, masakan tradisional, dan komunitas yang kuat, Testaccio menjadi destinasi yang wajib di kunjungi.
Testaccio: Surga Kuliner Favorit Warga Roma