Sgainfo.com – Sri Lanka. Di Sri Lanka, meskipun tak ada salju, Natal tetap di rayakan dengan meriah. Supermarket di hias pohon Natal, rumah di penuhi ornamen, dan anak-anak melantunkan lagu Natal. Namun, momen istimewa itu tak lengkap tanpa kue cinta, kue tradisional yang lembut, padat, dan harum.
Rasa dan Aroma yang Memikat
Kue cinta memadukan semolina panggang, kacang mete cincang, dan manisan labu. Rempah-rempah seperti kapulaga, kayu manis, cengkeh, dan pala memberi rasa hangat. Aroma segar berasal dari air mawar, madu, dan kulit jeruk nipis. Bagian luar kue renyah, sementara dalamnya lembut dan fudgy, memberikan sensasi “pelukan hangat dari rumah”.
Asal Usul Kue Cinta
Menurut Chef Dhayanie Williams, kue cinta berakar dari sejarah kolonial Sri Lanka. Kue ini di pengaruhi tradisi Portugal dan Belanda, yang membawa teknik dan bahan khas ke Sri Lanka. Resep awalnya mungkin terinspirasi dari bolo d’amor Portugal, yang menggabungkan semolina, kacang mete, dan rempah.
Nama yang Penuh Cerita
Ada banyak cerita tentang nama “kue cinta”. Salah satu legenda mengatakan bahwa kue ini di buat wanita Sri Lanka untuk memikat hati pelaut Portugal. Kisah lain menyebut kue ini di buat dengan bahan mahal seperti kacang mete dan rempah, sehingga hanya di berikan pada orang tercinta.
Tradisi Natal yang Sarat Kasih
Kue cinta menjadi tradisi keluarga, khususnya komunitas Burgher – keturunan Eropa yang tinggal di Sri Lanka. Kini, kue ini di sukai berbagai komunitas Sri Lanka, baik di dalam negeri maupun diaspora.
Membuat Kue Cinta: Proses Penuh Cinta
Membuat kue cinta membutuhkan kesabaran. Bahan-bahan harus di takar dengan teliti dan di proses dengan hati-hati. “Ini adalah pekerjaan cinta,” kata Williams. Memotong kacang mete adalah bagian tersulit, namun kemajuan teknologi seperti mixer membantu meringankan proses lainnya.
Kue Cinta: Simbol Kasih dalam Perayaan
Kue cinta sering di buat untuk momen istimewa, seperti Natal, pernikahan, dan ulang tahun. Tradisi keluarga sering menambahkan bahan khusus seperti madu, brandy, atau esens almond. Saat pernikahan, kue cinta di bungkus indah untuk tamu sebagai simbol cinta dan keberuntungan.
Mewariskan Tradisi
Williams, yang tinggal di Australia, belajar membuat kue cinta dari mertuanya. Kini, ia menerima pesanan kue cinta untuk musim liburan. “Setiap potongan kue cinta adalah ungkapan kasih,” katanya.
Kue cinta, dengan rasa dan teksturnya yang unik, telah menjadi simbol persatuan, cinta, dan kehangatan keluarga. Tradisi ini terus hidup, menyatukan generasi dengan rasa yang tak lekang oleh waktu.