Tanda-Tanda Resistansi Obat Malaria pada Anak di Uganda

Tanda-Tanda Resistansi Obat Malaria pada Anak di Uganda

SGAINFO.com – Tanda-Tanda Resistansi Obat Malaria pada Anak di Uganda. Sebuah studi baru di Uganda mengungkapkan tanda-tanda resistansi parsial terhadap obat malaria utama, artemisinin, pada anak-anak dengan malaria berat. Temuan ini menimbulkan kekhawatiran terhadap efektivitas jangka panjang dari protokol pengobatan saat ini.

Mutasi Gen Penyebab Resistansi

Penelitian yang di terbitkan di jurnal JAMA ini menemukan adanya mutasi genetik pada parasit Plasmodium falciparum, khususnya variasi A675V pada gen Pfkelch13. Mutasi ini terkait dengan lambatnya pembersihan parasit pada anak-anak yang menerima terapi standar malaria.

Baca juga : Game Populer Yang Harus Kamu Coba

Dari 100 anak berusia 6 bulan hingga 12 tahun yang di teliti, 11 anak menunjukkan tanda-tanda resistansi parsial terhadap artemisinin. Anak-anak dengan mutasi A675V membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh, dengan beberapa di antaranya memerlukan pengobatan hingga 96 jam.

Efek Mutasi Terhadap Waktu Penyembuhan

Sebanyak 37,5% anak dengan mutasi A675V memerlukan waktu lebih dari lima jam untuk membersihkan parasit dari tubuh mereka. Sebagai perbandingan, hanya 8,9% anak tanpa mutasi yang mengalami waktu pembersihan serupa. Meski demikian, penelitian ini tidak menemukan hubungan langsung antara mutasi tersebut dengan kekambuhan malaria dalam 28 hari.

Tantangan Pengobatan Malaria Berat

Dr. Chandy John, salah satu penulis studi, menyatakan bahwa temuan resistansi ini mengkhawatirkan karena di temukan sebelum pengujian resistansi di lakukan secara spesifik. Resistansi ini berdampak pada efektivitas regimen standar, yaitu suntikan intravena artesunate yang di ikuti oleh artemether/lumefantrine oral.

Dr. Philip Rosenthal, pakar malaria, menambahkan bahwa resistansi ini dapat memengaruhi ribuan anak di Afrika sub-Sahara yang di rawat dengan artesunate. Ia menekankan perlunya perubahan strategi pengobatan malaria berat, termasuk uji klinis mendesak untuk menilai dampak resistansi parsial terhadap efektivitas pengobatan.

Pentingnya Perubahan Strategi

Penelitian ini menjadi langkah awal dalam memahami ancaman resistansi obat malaria di Afrika. Dengan Afrika menyumbang 95% dari 608.000 kematian malaria global setiap tahun, dan 80% di antaranya adalah anak-anak di bawah lima tahun, penanganan resistansi ini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.

Studi ini juga menunjukkan pentingnya pengembangan strategi pengobatan baru untuk mengatasi tantangan resistansi parsial dan meningkatkan hasil pengobatan bagi pasien malaria berat di wilayah endemik.

Tanda-Tanda Resistansi Obat Malaria pada Anak di Uganda

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *